Ruben Amorim Semakin Tertekan, MU Tumbang 1-3 oleh BrentfordRuben Amorim, Pelatih manchester United

Tribun Tren – Manchester United kembali menelan hasil pahit setelah tumbang 3-1 di markas Brentford. Hasil ini menambah panjang catatan buruk tim sekaligus memperbesar keraguan atas masa depan pelatih Ruben Amorim. Pertandingan dimulai dengan buruk bagi Setan Merah, ketika lini belakang mereka terlihat rapuh dan mudah ditembus. Igor Thiago memanfaatkan kelemahan itu dengan dua gol cepat hanya dalam 20 menit pertama.

Benjamin Sesko sempat memberi harapan dengan mencetak gol balasan sebelum turun minum. Namun, alih-alih bangkit, United tetap kesulitan menguasai permainan. Brentford bermain disiplin, memanfaatkan celah setiap kali United kehilangan bola. Pada menit akhir, Mathias Jensen memastikan kemenangan tim tuan rumah lewat serangan balik cepat yang memperlihatkan betapa rapuhnya pertahanan United di bawah tekanan.

Penalti yang Mengubah Jalannya Pertandingan

Momen krusial terjadi di babak kedua ketika United mendapatkan hadiah penalti. Setelah proses VAR yang cukup lama, Bruno Fernandes maju sebagai eksekutor. Sayangnya, tendangannya terlalu mudah ditebak dan berhasil dimentahkan kiper Caoimhín Kelleher.

Jika penalti itu berbuah gol, United punya peluang besar mengubah arah pertandingan. Namun, kegagalan tersebut justru membuat mental tim semakin runtuh. Situasi ini menjadi gambaran masalah yang lebih luas: United sulit memanfaatkan peluang emas dan cenderung kehilangan momentum di saat-saat penting.

Ruben Amorim Semakin Tertekan, MU Tumbang 1-3 oleh Brentford
Ruben Amorim Tampak Pusing Melihat Performa Tim Manchester United

Taktik Kaku dan Pertahanan Bermasalah

Salah satu kritik terbesar terhadap Pelatih Ruben Amorim adalah ketidakmampuannya beradaptasi secara taktis. Dalam laga ini, ia tetap bertahan dengan skema 3-4-2-1 meski jelas-jelas tidak berjalan efektif. Lini tengah kesulitan mengendalikan transisi, sementara lini belakang kewalahan menghadapi serangan langsung Brentford.

Pergantian pemain seperti masuknya Mason Mount dan Kobbie Mainoo tidak banyak mengubah arah permainan. Tanpa variasi formasi dan strategi, United terlihat mudah dibaca lawan. Pertahanan mereka pun berulang kali gagal mengantisipasi umpan panjang dan situasi bola mati, kelemahan yang sudah sering terjadi musim ini.

Ruben Amorim Semakin Tertekan, MU Tumbang 1-3 oleh Brentford
Reaksi Ruben Amorim Saat Manchester United Tertekan oleh Tim Lawan

Reaksi Ruben Amorim dan Suara Suporter

Usai pertandingan, Amorim mengakui timnya gagal menjalankan rencana permainan. Ia menilai United justru bermain sesuai kekuatan Brentford, seperti duel bola pertama, bola kedua, hingga situasi set piece. Meski pernyataannya jujur, hal ini menegaskan pola yang mengkhawatirkan: United berulang kali kalah di area yang seharusnya bisa dipersiapkan lebih baik.

Dari tribun penonton, kekecewaan terdengar jelas. Suporter melontarkan chant “Sacked in the morning” yang ditujukan langsung kepada Amorim. Nyanyian itu mencerminkan semakin menipisnya kesabaran fans terhadap proyek yang dijanjikan mampu membangkitkan kembali kejayaan United.

Ruben Amorim Semakin Tertekan, MU Tumbang 1-3 oleh Brentford
Ruben Amorim Tertunduk Lesu Saat Disoraki Supporter MU

Statistik Tim Menurun di Bawah Kepelatihan Ruben Amorim

Angka-angka juga memperlihatkan situasi buruk yang sedang dihadapi. Kekalahan ini menjadi yang ketiga di liga musim ini dan memperpanjang rekor tanpa kemenangan tandang United di Premier League menjadi delapan laga.

Pertahanan mereka adalah masalah utama. Hampir di setiap laga tandang, gawang United selalu kebobolan. Di sisi lain, serangan juga tidak konsisten. Meski mampu menciptakan peluang, eksekusi akhir kerap mengecewakan, seperti terlihat pada kegagalan penalti Fernandes. Semua ini memperkuat anggapan bahwa United masih belum memiliki identitas permainan yang jelas di bawah Amorim.

Susunan Pemain Brentford vs Manchester United

Pertandingan ini menampilkan kekuatan penuh dari kedua tim. Brentford tampil percaya diri dengan formasi 4-3-3 yang menekankan transisi cepat dan agresivitas di lini depan. Igor Thiago, yang akhirnya mencetak dua gol, dipasang sebagai ujung tombak dengan dukungan penuh dari lini tengah energik mereka. Mathias Jensen, selain kuat dalam distribusi bola, juga menjadi penutup kemenangan lewat gol di menit akhir.

Di sisi lain, Manchester United turun dengan skema 3-4-2-1 andalan Ruben Amorim. Benjamin Sesko ditempatkan sebagai penyerang utama, disokong oleh Bruno Fernandes yang berperan ganda sebagai kreator dan eksekutor. Namun, meski ada sederet nama besar, lini belakang tetap menjadi titik lemah. Rapuhnya koordinasi bek tengah membuat Brentford leluasa menyerang, sedangkan peluang emas seperti penalti Fernandes gagal dimaksimalkan.

Brentford (4-3-3)

Kiper: Caoimhín Kelleher
Bek: Aaron Hickey, Ethan Pinnock, Nathan Collins, Rico Henry
Gelandang: Mathias Jensen, Christian Nørgaard, Vitaly Janelt
Penyerang: Bryan Mbeumo, Igor Thiago, Yoane Wissa
Cadangan: Mark Flekken, Ben Mee, Kristoffer Ajer, Frank Onyeka, Keane Lewis-Potter, Neal Maupay, Michael Olakigbe, Mads Roerslev, Shandon Baptiste

Manchester United (3-4-2-1)

Kiper: André Onana
Bek: Lisandro Martínez, Raphaël Varane, Diogo Dalot
Gelandang: Luke Shaw, Casemiro, Mason Mount, Kobbie Mainoo
Gelandang Serang: Bruno Fernandes, Marcus Rashford
Penyerang: Benjamin Sesko
Cadangan: Altay Bayındır, Victor Lindelöf, Harry Maguire, Sofyan Amrabat, Scott McTominay, Antony, Alejandro Garnacho, Rasmus Højlund, Aaron Wan-Bissaka

Manchester United Siap-Siap Cari Pengganti Ruben Amorim?

Alih-alih ditutup dengan kesimpulan, yang lebih penting adalah melihat ke depan apa langkah berikutnya bagi Amorim dan manajemen klub. Dewan direksi harus segera memutuskan apakah akan terus memberi waktu kepada Amorim atau mengambil langkah drastis dengan mencari pelatih baru.

Bagi Amorim, perbaikan harus datang secepat mungkin. Ia dituntut memperbaiki organisasi pertahanan, lebih fleksibel dalam taktik, serta menanamkan kembali rasa percaya diri pada pemain. Jika tidak, tekanan dari suporter dan media akan semakin besar, dan posisinya bisa saja tidak bertahan lama.

Kekalahan dari Brentford ini bukan sekadar hasil buruk lain. Ia bisa menjadi titik balik yang menentukan Masa Depan Amorim di Old Trafford. Jika perubahan tidak segera terjadi, suara yang mendesak pemecatannya akan semakin keras, menempatkan klub dan sang pelatih di persimpangan jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare