Taylor Swift dalam Lagu The Fate of OpheliaTaylor Swift

Tribun Tren – Taylor Swift kembali mengejutkan dunia musik lewat lagu “The Fate of Ophelia” dalam album terbarunya, The Life of a Showgirl. Lagu ini langsung menarik perhatian karena mengangkat kisah salah satu tokoh legendaris karya William Shakespeare, yakni Ophelia dari Hamlet. Namun, alih-alih menampilkan kisah tragis seperti aslinya, Swift justru memutar balik nasib tersebut dan menjadikannya sebagai pernyataan pribadi yang penuh harapan.

Dalam lagu ini, Swift menyelipkan berbagai referensi jelas tentang Ophelia. Beberapa lirik bahkan langsung mengutip ciri khas tokoh tersebut, seperti “anak perempuan seorang bangsawan” atau “aku bisa saja tenggelam dalam kesedihan.” Dengan pendekatan ini, Swift berhasil menjembatani kisah klasik dengan perjalanan emosional yang ia alami sendiri.

Tragedi Ophelia dalam Hamlet

Untuk memahami kedalaman lagu ini, kita perlu menyinggung kembali kisah asli Ophelia. Dalam Hamlet, Ophelia digambarkan sebagai sosok lembut, setia, namun juga naif. Ia menjadi korban dari konflik besar yang melibatkan ayahnya Polonius, saudaranya Laertes, dan kekasihnya, Pangeran Hamlet.

Di awal kisah, Polonius dan Laertes memperingatkan Ophelia bahwa cinta Hamlet tidak dapat dipercaya. Ia pun patuh dan menjauh dari sang pangeran. Namun keputusan itu justru menjadi titik balik tragedi. Setelah Hamlet membunuh Polonius tanpa sengaja, Ophelia kehilangan arah. Tekanan dari kehilangan orang terkasih dan penolakan cinta akhirnya membuatnya jatuh dalam kegilaan, yang berpuncak pada kematian tragis di air, apakah tenggelam atau bunuh diri masih menjadi perdebatan hingga kini.

Taylor Swift dalam Lagu The Fate of Ophelia
Album The Life of a Showgirl

Taylor Swift Menyelami dan Membalikkan Takdir

Melalui “The Fate of Ophelia,” Taylor Swift tampaknya ingin menegaskan bahwa dirinya hampir mengalami nasib serupa: terjebak dalam kesedihan, kegilaan, dan kehancuran akibat cinta yang keliru serta tekanan hidup dalam sorotan publik. Namun, ia menambahkan unsur “penyelamatan” dalam lagu ini.

Tokoh “you” yang disebut-sebut dalam lirik diyakini banyak penggemar mengarah pada tunangannya, atlet NFL Travis Kelce. Petunjuk seperti “your team, your vibes” dan “I heard you calling on the megaphone” memperkuat dugaan bahwa lagu ini adalah semacam surat cinta untuk Kelce. Swift seakan ingin mengatakan bahwa kehadiran Kelce membuatnya terbebas dari “drowning,” “deception,” hingga “purgatory” yang pernah ia rasakan baik dalam hubungan masa lalu maupun dalam kesepiannya sebagai figur publik.

Bila Ophelia dibiarkan karam dalam tragedi, Swift memilih untuk muncul kembali ke permukaan. Kehadiran orang yang ia cintai menjadikannya kuat, berbeda dengan nasib Ophelia yang rapuh di hadapan lelaki dalam hidupnya.

Taylor Swift dalam Lagu The Fate of Ophelia
Taylor Swift

Simbolisme dalam Visual Album

Tak hanya pada lirik, simbol Ophelia juga muncul pada sampul album The Life of a Showgirl. Taylor Swift ditampilkan dengan kostum berkilauan, separuh tubuhnya terendam dalam air. Namun ada perbedaan mendasar: bibir merah ikonisnya tetap berada di atas permukaan air, menandakan bahwa ia tidak tenggelam. Visual ini seolah menjadi deklarasi bahwa meski hidup penuh tekanan, ia mampu bertahan.

Pilihan artistik ini sejalan dengan pesan dalam lagunya: Swift tidak ingin dikenang sebagai sosok yang dikalahkan oleh tragedi, tetapi sebagai seseorang yang berhasil membalikkan takdirnya.

Bukan Pertama Kali Taylor Swift Menggali Shakespeare

Referensi terhadap karya Shakespeare bukanlah hal baru dalam perjalanan musik Taylor Swift. Sebelumnya, pada tahun 2008, ia sukses besar dengan lagu “Love Story” yang merupakan reinterpretasi modern dari kisah Romeo dan Juliet. Namun, bila “Love Story” menampilkan romansa klasik yang diakhiri bahagia, “The Fate of Ophelia” justru lebih dalam dan personal. Ini adalah sebuah refleksi atas luka, ketakutan, sekaligus kemenangan atas takdir kelam.

Taylor Swift dalam Lagu The Fate of Ophelia
Konser Taylor Swift di Las Vegas

Dari Tragedi Menjadi Inspirasi

Dengan “The Fate of Ophelia,” Taylor Swift bukan hanya menciptakan lagu yang indah secara musikal, tetapi juga menghidupkan kembali tokoh klasik dengan sudut pandang baru. Ia memposisikan dirinya sebagai “Ophelia yang selamat”, bukan karena mengabaikan penderitaan, melainkan karena menemukan kekuatan untuk bertahan dan bangkit.

Melalui karya ini, Swift menunjukkan bahwa seni bisa menjadi ruang untuk berdamai dengan masa lalu dan menemukan makna baru. Jika Ophelia mewakili kerapuhan perempuan di masa lalu, maka Swift menghadirkan versi modern yang penuh keteguhan dan optimisme. Album The Life of a Showgirl pun seolah menjadi panggung besar, tempat Taylor Swift menyampaikan bahwa meski dunia pernah mencoba menenggelamkannya, ia tetap akan muncul ke permukaan, dengan kisahnya sendiri yang kini berakhir bahagia.

Baca Juga: “Benny Blanco Resmi Nikahi Selena Gomez”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare