Prospek Saham FUTR ke Depan Setelah Diambil Alih ArdhantaraProspek Saham FUTR

Tribun Tren – PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) tengah menjadi sorotan setelah diambil alih oleh pengendali baru, PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara). Langkah korporasi yang berfokus pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT) ini tidak hanya mengubah arah bisnis perusahaan. Namun, juga membuka peluang bagi investor yang membidik sektor energi hijau, salah satu sektor dengan prospek cerah dalam dekade mendatang.

Pergerakan Saham dan Respons Pasar

Saham FUTR sempat mengalami lonjakan luar biasa hingga 594,44% dalam tiga bulan terakhir sebelum akhirnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 September 2025. Kenaikan harga saham dari Rp72 menjadi Rp500 per lembar mencerminkan optimisme investor terhadap transformasi perusahaan.

Akuisisi Ardhantara atas 45% saham FUTR dari PT Digital Futurama Global di harga Rp11 per saham. Ini memperlihatkan adanya pergeseran kepemilikan strategis yang bisa mengubah arah bisnis secara signifikan. Kini, Ardhantara yang dikendalikan oleh Geremy Gandhi Mansukhani dari PT Raka Energi Mandiri berkomitmen menjadikan FUTR sebagai holding company energi hijau dengan portofolio proyek EBT yang kuat.

Pasar menilai langkah ini sebagai sinyal positif. Meskipun saham masih disuspensi, para analis memperkirakan potensi kenaikan harga lanjutan jika perdagangan kembali dibuka. Apalagi jika perusahaan berhasil mengeksekusi rencana bisnis dan memperkuat fundamental keuangan melalui mandatory tender offer (MTO) dan rights issue.

Prospek Saham FUTR ke Depan Setelah Diambil Alih Ardhantara
Pekerja Memasang Panel Surya

Arah Baru: Dari Digital ke Energi Hijau

FUTR kini tengah bertransformasi dari perusahaan yang sebelumnya lebih berorientasi digital menjadi entitas energi berkelanjutan. Ardhantara menargetkan perusahaan akan menjadi induk dari berbagai proyek energi hijau di Indonesia, termasuk geotermal, tenaga surya, dan potensi energi terbarukan lain.

Menurut Direktur Utama FUTR, Tonny Agus Mulyantono, langkah Ardhantara ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060. Transformasi ini akan diwujudkan melalui penyertaan saham di anak perusahaan operasional dan restrukturisasi modal untuk memperkuat fondasi keuangan perusahaan.

Bila strategi ini berjalan konsisten, FUTR berpotensi menjadi salah satu emiten energi hijau terbesar di BEI. Setara dengan perusahaan seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang kini menjadi primadona di sektor energi terbarukan.

Proyek Geotermal sebagai Landasan Pertumbuhan FUTR

Pilar utama pertumbuhan FUTR terletak pada proyek geotermal Gunung Slamet melalui anak usahanya, PT Sejahtera Alam Energi (SAE). Proyek dengan kapasitas 220 MW ini telah memasuki tahap eksplorasi aktif, mencakup geosurvey, pengeboran sumur eksplorasi, dan pembangunan infrastruktur pendukung.

Investasi awal mencapai US$80 juta (sekitar Rp1,2 triliun) dan proyek ini sudah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN, yang menjamin pembelian listrik dari hasil produksi energi bersih tersebut. Pada tahap awal, kapasitas 20 MW ditargetkan beroperasi sebelum 2027. Sementara tahap ekspansi dapat meningkat hingga 100 MW dalam beberapa tahun berikutnya.

Menariknya, Ardhantara juga dikabarkan sedang menjajaki kemitraan dengan investor global dari Jepang dan Eropa untuk transfer teknologi dan pembiayaan proyek geotermal. Jika kerja sama ini terealisasi, hal tersebut dapat meningkatkan valuasi FUTR sekaligus memperkuat posisi strategisnya di pasar energi hijau regional.

Prospek Saham FUTR ke Depan Setelah Diambil Alih Ardhantara
Ilustrasi Panel Surya dan Turbin Angin

Tren dan Peluang di Sektor Energi Terbarukan

Sektor energi baru terbarukan (EBT) kini menjadi fokus global seiring meningkatnya tekanan terhadap dekarbonisasi dan kebutuhan energi bersih. Indonesia memiliki potensi EBT hingga 3.000 gigawatt (GW), dengan sebagian besar berasal dari energi surya dan panas bumi. Namun, baru sekitar 15% potensi tersebut yang dimanfaatkan secara komersial.

Pemerintah juga semakin aktif memberikan insentif fiskal dan kebijakan tarif listrik hijau (feed-in tariff) untuk mempercepat pengembangan sektor ini. Kondisi ini menjadikan perusahaan seperti FUTR berada di posisi yang menguntungkan untuk menarik investasi dan memperluas proyek EBT.

Dalam konteks pasar saham, investor kini mulai mengalihkan portofolio ke sektor-sektor yang berkelanjutan. Sektor ini termasuk energi hijau, infrastruktur ramah lingkungan, dan teknologi rendah karbon. Bila FUTR mampu menunjukkan progres konkret dalam proyek EBT dan memperbaiki kinerja keuangan, prospek jangka panjang saham ini dinilai sangat menjanjikan.

Analisis dan Prospek Saham FUTR

Secara teknikal, lonjakan harga saham FUTR yang ekstrem sebelum disuspensi mengindikasikan adanya sentimen spekulatif kuat. Namun, dengan adanya dukungan pengendali baru yang memiliki visi jangka panjang di sektor energi bersih, potensi pertumbuhan fundamentalnya mulai terlihat.

Apabila MTO dan rights issue terlaksana, dana yang diperoleh bisa digunakan untuk pengembangan proyek-proyek geotermal, investasi energi surya, serta riset dan inovasi teknologi EBT. Hal ini akan memperkuat struktur modal dan menambah kepercayaan investor institusional.

Analis memperkirakan, setelah suspensi dibuka, harga wajar saham FUTR bisa berada di kisaran Rp700-Rp900 per saham dalam jangka menengah. Hal ini tergantung pada kecepatan realisasi proyek dan hasil laporan keuangan kuartal berikutnya.

Prospek Saham FUTR ke Depan Setelah Diambil Alih Ardhantara
Solar Panel

Antara Harapan dan Tantangan

Prospek saham FUTR di masa depan berada pada persimpangan strategis antara potensi besar dan tantangan eksekusi. Jika Ardhantara mampu mewujudkan visinya menjadi holding energi hijau dengan proyek yang solid dan transparansi keuangan yang baik, FUTR berpeluang menjadi bintang baru di sektor EBT Indonesia.

Namun, investor tetap perlu memperhatikan risiko, termasuk ketidakpastian eksekusi proyek dan faktor regulasi di sektor energi. Dengan kombinasi strategi yang kuat, kepemimpinan baru, dan momentum global menuju energi hijau, FUTR memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu emiten energi masa depan di Indonesia. Kondisi ini bukan sekadar hype, tetapi bagian dari revolusi energi nasional yang sedang berlangsung.

Baca Juga: “Saham PTRO (Petrosea Tbk) Punya Potensi Uptrend Menjanjikan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare