Tribun Tren – Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa jadi sorotan, bukan hanya karena kebijakan fiskalnya, tetapi juga dugaan teror santet yang menimpa keluarganya. Dalam kondisi genting demikian, ia nyaris membongkar tabir korupsi dan sistem yang selama ini tertutup, menjadi sinyal keras bahwa tak ada ruang untuk bungkam di era transparansi.
Korupsi BUMN: Uang dan Kepercayaan yang Direnggut
Masalah korupsi di BUMN tak semata soal uang yang diselewengkan. Di balik kasus besar terdapat luka hilangnya kepercayaan publik terhadap institusi negara. Lewat pergantian rezim dan alur kebijakan yang berubah-ubah, celah kolusi dan lemahnya pengawasan terus dimanfaatkan. Purbaya, sebagai sosok baru di pucuk kementerian keuangan, tampak berniat membuka semua tabir, tanpa kompromi.
Baru sebulan menjabat, Purbaya sudah berada di tengah pusaran kontroversi dan tantangan besar. Dari tekanan politik hingga tudingan mistis, ia dihadapkan pada ujian atas keberaniannya untuk transparan sekaligus melawan segala intimidasi.
Teror Santet: Klaim dari Keluarga Menkeu Purbaya
Isu santet yang menyerang keluarga Purbaya mulai mencuat melalui unggahan putranya, Yudo Sadewa, di media sosial. Ia mengungkap bahwa rumah keluarganya belakangan ini diganggu kekuatan tak kasat mata, peristiwa yang menimbulkan kegelisahan di antara anggota keluarga.
Dalam tulisannya, Yudo menyebut bahwa semakin orang percaya terhadap santet, kekuatan mistis itu makin nyata. Karena itu, ia mengimbau seluruh anggota keluarga agar tak mudah percaya tahayul dan tetap menjaga iman. “Keluarga kami diteror santet di rumah. Jangan percaya begituan, tapi percayalah hanya kepada Allah,” tulisnya menguatkan.
Yudo pun menegaskan bahwa ia tidak mempercayai hal-hal seperti hantu santet atau kesurupan. Ia menyebut bahwa fenomena tersebut adalah manipulasi jin terhadap pikiran manusia, menciptakan ilusi agar orang ketakutan. Menurutnya, sang pelaku adalah entitas nonfisik yang mengendalikan persepsi manusia.
Bantahan terhadap Isu Lain: Darah Segar, Poltergeist, dan Hoaks
Setelah unggahan Yudo menyebar, muncul klaim tambahan bahwa keluarga Purbaya diteror dengan kiriman darah segar. Namun, Yudo membantahnya keras. Menurutnya, gangguan yang dialami lebih berupa poltergeist, fenomena di mana benda berpindah sendiri tanpa sebab jelas, serta reaksi perilaku hewan peliharaan mereka yang tampak gelisah.
Ia juga menjelaskan bahwa banyak video atau unggahan di media sosial yang berlebihan atau disebar tanpa verifikasi. Keluarga memilih fokus pada sikap tenang dan respons rasional, ketimbang terjebak dalam ketakutan tak berdasar.
Menguak Profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menteri Baru Era Transparansi
Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik pada 8 September 2025 menggantikan Sri Mulyani. Meski baru menjabat sebulan, ia sudah mengumumkan berbagai kebijakan reformis, termasuk mengejar penunggak pajak besar, mencegah peredaran barang impor ilegal, dan memperkuat sistem pajak nasional.
Sebelum menjabat menteri, Purbaya dikenal sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Latar akademisnya pun mumpuni: lulusan Teknik Elektro ITB dan lanjut meraih gelar master serta doktor di bidang ekonomi dari Purdue University.
Menurut data harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), kekayaan Purbaya tercatat mencapai sekitar Rp 39,21 miliar, mayoritas terdiri dari tanah dan bangunan, kendaraan, kas, dan surat berharga. Ia juga tak tercatat memiliki utang, menjadi catatan positif bagi publik yang mengawasi integritas pejabat.
Sorotan Publik dan Dukungan Warganet
Unggahan Yudo seketika viral. Warganet ramai menyampaikan dukungan dan doa: “Lindungi keluarga Pak Purbaya,” hingga “Jangan percaya mistis, kuatkan iman.” Banyak juga yang memuji sikap rasional keluarga dalam menanggapi teror tersebut, memilih tidak panik namun tetap waspada.
Sampai saat ini, Purbaya belum mengeluarkan pernyataan terbuka terkait isu santet yang menyerang keluarganya. Namun publik menantikan kejelasan dari pejabat publik atas klaim serius yang mencampurkan elemen politis dan supranatural ini.
Tantangan Ganda Menkeu Purbaya: Politik, Korupsi, dan Teror yang Tak Terlihat
Bagi Purbaya, jabatan menteri keuangan bukan sekadar soal angka-angka anggaran. Ia harus menghadapi tiga tantangan besar sekaligus:
- Membersihkan sistem keuangan dari korupsi lama, membuka audit lintas rezim, dan memperkuat pengawasan di BUMN.
- Membungkam tekanan, baik dari politik maupun intimidasi mistis, agar konsistensi dan kebijakan tidak terkikis.
- Membangun kepercayaan publik di tengah isu sensitif seperti santet, di mana kisah klasik dan mitos sering digunakan sebagai alat meredam kritik atau membungkam perlawanan.
Jika Purbaya mampu menjalani peran ini dengan teguh dan transparan, namanya bisa menjadi simbol perubahan di era baru kepemimpinan pemerintahan.
Insiden klaim teror santet terhadap keluarga Purbaya ini bukan sekadar isu mistis atau pribadi. Di baliknya, tersimpan konflik kekuasaan, pesan politik, serta ujian moral. Apakah pengungkapan tabir korupsi dan keberanian Purbaya akan mampu bertahan dalam tekanan semacam ini?
Salah satu catatan penting: ketika seorang pejabat negara membuka rahasia yang tabu dan mempertaruhkan reputasi, harapan publik bukanlah menutup pintu, melainkan merangkul sinyal untuk merombak sistem, buka semua ruang sunyi, dan menjaganya tetap terbuka demi keadilan dan transparansi.