Gaya Hidup Mahasiswa Saat Ini Dinilai Cenderung Lebih KonsumtifFoto: Gaya Hidup Konsumtif

Tribun Tren – Di tengah gaya hidup yang terus berkembang, apakah benar gaya hidup mahasiswa sekarang dinilai cenderung lebih konsumtif ketimbang produktif? Lalu bagaimana dengan para mahasiswa di kota-kota yang terkenal memiliki banyak pelajar dari luar seperti Yogyakarta, Bandung, atau kota lainnya? Faktanya, perilaku ini muncul dari berbagai faktor yang saling berkaitan, mulai dari kebiasaan self reward hingga pengaruh e-commerce dan budaya sosial mahasiswa.

Paham Self Reward Jadi Alasan Pembenaran untuk Boros?

Self reward adalah cara mahasiswa memberi penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas atau mencapai target tertentu. Bentuknya bisa sederhana, seperti membeli kopi atau buku favorit. Misalnya, Nabila, mahasiswi UGM, mengaku membeli buku sebagai bentuk self reward karena ia bisa membaca dan menambah ilmu.

Namun, tidak semua mahasiswa bisa mengontrol kebiasaan ini. Ada yang menjadikan self reward sebagai alasan untuk belanja impulsif, meski keuangan terbatas. Fakta ini menunjukkan bahwa praktik self reward, bila tidak dikontrol, dapat mendorong gaya hidup konsumtif.

Gaya Hidup Mahasiswa Saat Ini Dinilai Cenderung Lebih Konsumtif

Kehadiran E-Commerce Mempermudah Perilaku Konsumtif

Perkembangan e-commerce juga menjadi faktor signifikan. Mahasiswa kini mudah tergoda membeli barang hanya lewat smartphone, terutama karena adanya diskon, cashback, atau promo flash sale. Banyak mahasiswa membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya karena tergiur tren atau ingin ikut-ikutan teman. Fakta ini memperlihatkan bahwa kemudahan akses belanja online memperkuat kebiasaan konsumtif, yang terkadang menyaingi produktivitas akademik mahasiswa.

Gaya Hidup Mahasiswa Saat Ini Dinilai Cenderung Lebih Konsumtif

Budaya dan Gaya Hidup sebagai Faktor Pendorong

Selain pengaruh digital, faktor budaya keluarga dan gaya hidup teman sebaya juga berperan besar. Penelitian Universitas Tanjungpura mengungkapkan, budaya membeli barang baru saat hari raya, tekanan teman sebaya, serta kepribadian mahasiswa yang menyukai barang bermerek membuat mereka lebih rentan berbelanja berlebihan. Fakta ini menegaskan bahwa konsumtif bukan sekadar kebiasaan individu, melainkan hasil interaksi faktor internal dan eksternal yang kompleks.

Gaya Hidup Mahasiswa Saat Ini Dinilai Cenderung Lebih Konsumtif

Alternatif Self Reward yang Sehat dan Produktif

Untuk menyeimbangkan kebutuhan apresiasi diri dan produktivitas, mahasiswa dapat mencoba self reward tanpa harus membelanjakan banyak uang. Langkah-langkah ini membantu mahasiswa tetap produktif sekaligus menjaga kesehatan mental, seperti:

  • Me time tanpa gawai, seperti meditasi atau istirahat di kos.
  • Membuat makanan favorit sendiri.
  • Menonton film atau membaca buku edukatif.
  • Jalan santai di taman kota atau sekadar menikmati suasana malam.
  • Berkebun atau menanam tanaman baru di kos.

Faktanya, gaya hidup mahasiswa saat ini cenderung konsumtif karena kombinasi kebiasaan self reward, pengaruh e-commerce, budaya sosial, dan kepribadian. Namun, konsumtif tidak selalu negatif jika dikontrol dengan bijak. Mahasiswa yang mampu memilih bentuk penghargaan diri yang sehat tetap bisa produktif tanpa terjebak gaya hidup boros.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare