Tribun Tren – Kabar pemecatan CEO Nestlé, Laurent Freixe, kini tengah menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan komunitas bisnis. Nestlé, perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, kembali jadi sorotan global. CEO global mereka, Laurent Freixe, resmi diberhentikan oleh dewan direksi meski baru menjabat kurang dari setahun.
Langkah tegas ini diambil setelah terungkap adanya pelanggaran etik internal, yang menurut manajemen tidak bisa ditoleransi. Walau detail kasus tidak dijelaskan secara rinci, pesan Nestlé jelas: reputasi dan integritas lebih penting daripada sekadar posisi tinggi.

Philipp Navratil Jadi Harapan Baru
Sebagai pengganti, Nestlé menunjuk Philipp Navratil, eksekutif senior yang sudah berkarier lebih dari 20 tahun di perusahaan tersebut. Navratil bukan sosok asing, ia pernah memimpin berbagai unit bisnis Nestlé di Amerika Latin, kemudian dipercaya mengelola divisi kopi global yang menaungi merek raksasa seperti Nescafé dan Starbucks. Sejak 2024, ia menjabat sebagai CEO Nespresso dan dikenal sukses membawa inovasi di sektor premium. Dengan rekam jejak tersebut, banyak pihak menilai Navratil adalah pilihan paling aman untuk segera memulihkan stabilitas perusahaan.

Dampak ke Pasar dan Investor
Pengumuman pemecatan Freixe sempat membuat saham Nestlé anjlok beberapa persen di bursa Eropa. Investor cemas, mengingat pergantian pucuk pimpinan dalam waktu singkat jarang terjadi di Nestlé. Namun, penunjukan Navratil dianggap langkah cepat dan tepat untuk mengurangi ketidakpastian. Sejumlah analis menilai bahwa meski transisi kepemimpinan cukup mengejutkan, arah bisnis Nestlé diprediksi tetap terjaga berkat pengalaman Navratil dalam mengelola produk inti perusahaan.
Tantangan Berat di Masa Mendatang
Meski masalah kepemimpinan mungkin bisa segera diatasi, pekerjaan rumah besar menunggu Navratil. Beberapa tantangan utama yang harus ia hadapi antara lain:
- Inflasi global yang menekan daya beli konsumen.
- Persaingan ketat dari merek lokal serta tren makanan sehat dan ramah lingkungan.
- Pemulihan kepercayaan publik dan investor, setelah skandal etika di pucuk pimpinan mengguncang citra perusahaan.
Pemecatan Laurent Freixe menjadi pengingat bahwa standar etika perusahaan kelas dunia seperti Nestlé berlaku tanpa pandang bulu. Sementara itu, naiknya Philipp Navratil ke kursi CEO membawa harapan baru: menjaga stabilitas, membangun kembali kepercayaan, dan menuntun Nestlé melewati badai tantangan industri global.