Update Berita Gempa Sukabumi M 4 Terkini, BMKG Peringatkan Kemungkinan Adanya Gempa SusulanKerusakan Akibat Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,7 di Sukabumi

Tribun Tren – Update berita terbaru tentang gempa Sukabumi M 4, BMKG pusat mengeluarkan peringatan kemungkinan adanya gempa susulan. Rabu malam, 10 September 2025, masyarakat Sukabumi, Jawa Barat, dikejutkan oleh guncangan gempa bumi berkekuatan sekitar magnitudo 4,7. Meski tidak termasuk kategori besar, gempa ini cukup terasa di berbagai wilayah dan mengingatkan kembali bahwa Indonesia memang berada di kawasan rawan aktivitas seismik.

Menurut data resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut selatan Sukabumi, sekitar 53 kilometer dari daratan, tepatnya di koordinat 7,45 LS dan 106,70 BT, dengan kedalaman sekitar 31 kilometer. Kedalaman yang relatif dangkal inilah yang membuat getaran terasa nyata di permukaan, meskipun kekuatannya tidak mencapai lima skala magnitudo.

Guncangan Gempa Sukabumi M 4 Terasa di Banyak Daerah

Getaran gempa tidak hanya dirasakan oleh warga Sukabumi, tetapi juga menjalar ke wilayah lain seperti Pelabuhan Ratu, Bayah, Pangalengan, Bandung, hingga Depok. Beberapa warga menggambarkan sensasinya seperti getaran truk besar yang melintas dan benda-benda ringan di rumah bergoyang, lampu gantung berayun, dan perasaan “lantai bergetar” yang membuat sebagian orang keluar rumah untuk memastikan kondisi sekitar. Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), kekuatan guncangan berada pada tingkat III. Artinya, getaran dapat dirasakan jelas di dalam bangunan, namun belum cukup kuat untuk menimbulkan kerusakan struktural yang serius. Meski demikian, banyak warga tetap memilih berada di luar rumah untuk berjaga-jaga.

Update Berita Gempa Sukabumi M 4 Terkini, BMKG Peringatkan Kemungkinan Adanya Gempa Susulan

Tetap Waspada Meski Gempa Sukabumi M 4 Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak memicu tsunami. Faktor penyebabnya antara lain kedalaman sumber gempa yang tidak terlalu dangkal di dasar laut dan karakter patahan yang tidak menimbulkan pergeseran vertikal besar pada dasar laut. Pernyataan ini disampaikan tidak lama setelah kejadian, sehingga masyarakat dapat segera memperoleh kepastian dan menghindari kepanikan. Namun, meskipun tidak ada ancaman tsunami, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gempa susulan. Hingga laporan terakhir, belum ditemukan adanya aktivitas susulan yang signifikan, tetapi potensi tersebut selalu ada karena pergeseran lempeng bumi dapat memicu getaran tambahan di sekitar lokasi episenter.

Update Berita Gempa Sukabumi M 4 Terkini, BMKG Peringatkan Kemungkinan Adanya Gempa Susulan

Aktivitas Patahan Aktif Jadi Pemicu Gempa Sukabumi M 4

Dari hasil analisis awal, gempa Sukabumi kali ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di lepas pantai selatan Jawa Barat. Sesar aktif adalah patahan di kerak bumi yang masih terus bergerak dan menjadi salah satu penyebab utama gempa tektonik di Indonesia. Jenis gempa seperti ini dikenal sebagai gempa dangkal, karena sumbernya relatif dekat dengan permukaan bumi sehingga efek getarannya terasa lebih kuat, meski magnitudonya tidak terlalu besar. Fenomena ini kembali menegaskan bahwa wilayah Jawa Barat, khususnya kawasan pesisir selatan, berada di jalur pertemuan lempeng tektonik yang sangat aktif. Kondisi geologis inilah yang membuat gempa bumi menjadi ancaman yang harus selalu diantisipasi.

BMKG Menyarankan Masyarakat untuk Tetap Tenang dan Siaga

Menghadapi gempa bumi, BMKG memberikan sejumlah langkah pencegahan yang sebaiknya diikuti oleh masyarakat. Saat merasakan getaran, hindari kepanikan. Cari tempat aman di dalam rumah seperti di bawah meja kokoh atau berdiri di dekat dinding struktural yang kuat. Pantau perkembangan hanya dari sumber terpercaya, seperti situs web, aplikasi, atau media sosial resmi BMKG. Ini penting untuk menghindari hoaks yang dapat memicu kepanikan. Setelah guncangan reda, pastikan tidak ada retakan besar atau kerusakan pada struktur rumah, terutama pada fondasi dan atap. Senter, obat-obatan, air minum, makanan ringan, dan dokumen penting sebaiknya disimpan di tempat yang mudah dijangkau. Pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui rute keluar rumah atau gedung yang aman jika terjadi gempa susulan.

Update Berita Gempa Sukabumi M 4 Terkini, BMKG Peringatkan Kemungkinan Adanya Gempa Susulan

Mengapa Gempa Susulan Bisa Terjadi?

Gempa susulan adalah fenomena alami setelah gempa utama. Setelah energi besar dilepaskan, kerak bumi di sekitar pusat gempa akan mengalami redistribusi tekanan. Bagian yang belum sempat pecah saat gempa pertama bisa bergerak dan menghasilkan guncangan baru. Umumnya, kekuatan gempa susulan lebih kecil, tetapi tetap bisa menimbulkan kepanikan jika terjadi secara mendadak. Karena itulah, meskipun hingga kini belum tercatat adanya gempa susulan, masyarakat diimbau tetap siaga. Gempa susulan dapat terjadi dalam hitungan menit, jam, bahkan beberapa hari setelah gempa utama.

Bagi masyarakat Sukabumi, gempa bumi bukanlah fenomena asing. Kawasan ini beberapa kali mengalami guncangan dalam beberapa tahun terakhir akibat aktivitas sesar Cimandiri dan patahan lain di sekitarnya. Pengalaman inilah yang membuat sebagian warga semakin peka terhadap tanda-tanda alam, seperti bunyi gemuruh atau pergerakan tanah yang tiba-tiba. Kesadaran inilah yang menjadi modal penting dalam mengurangi risiko. Pemerintah daerah bersama masyarakat telah banyak melakukan edukasi tentang cara bertindak saat gempa, mulai dari latihan evakuasi hingga pengecekan bangunan tahan gempa.

Baca Juga: “Wisata Batam Perkuat Hubungan Johor Lewat Program Turis

Tetap Siaga Menghadapi Gempa Susulan

Peristiwa gempa Sukabumi M 4,7 ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama menghadapi bencana alam. Bukan hanya pemerintah yang bertugas memantau dan memberikan peringatan, tetapi masyarakat juga harus aktif mempersiapkan diri. Memahami cara berlindung, menyiapkan jalur evakuasi, dan mengenali tanda-tanda keretakan pada bangunan dapat menyelamatkan nyawa. Selain itu, penting untuk memastikan rumah atau gedung dibangun sesuai standar konstruksi tahan gempa. Struktur bangunan yang baik dapat menahan guncangan, bahkan ketika gempa terjadi secara tiba-tiba di malam hari seperti kali ini.

Gempa Sukabumi dengan kekuatan magnitudo 4,7 memang tidak memicu tsunami dan tidak menimbulkan kerusakan besar, tetapi tetap menjadi peringatan bahwa Indonesia hidup berdampingan dengan risiko gempa bumi. Masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga, mengikuti informasi resmi, dan mempraktikkan langkah-langkah keselamatan. Dengan kewaspadaan dan kesiapan bersama, dampak gempa bisa diminimalkan, sehingga masyarakat dapat tetap merasa aman meski berada di wilayah rawan bencana. Ingatlah bahwa setiap detik dan setiap tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar dalam menyelamatkan diri dan orang-orang tercinta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare