Tribun Tren – Hari ini, Jumat, 10 Oktober 2025, perhatian tertuju pada pernikahan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, dengan Gadis Febriana asal Solo. Momen sakral yang digelar di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo, itu tidak hanya menjadi sorotan karena sosok Dedy Yon sebagai pejabat publik, tapi juga karena kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didaulat menjadi saksi nikah.
Pernikahan yang Jadi Sorotan Nasional
Pernikahan Dedy Yon dan Gadis Febriana menjadi pembicaraan hangat masyarakat sejak beberapa hari lalu, setelah baliho ucapan selamat bertebaran di berbagai sudut Kota Tegal. Dengan tulisan:
Happy Wedding Dedy dan Gadis. Selamat Menempuh Hidup Baru, Semoga Sakinah, Mawaddah wa Rahmah serta Barokah
Hari ini, kehadiran Presiden Jokowi sebagai saksi pernikahan sontak menarik perhatian para tamu undangan di hotel. Selain Jokowi, sejumlah pejabat penting juga hadir, seperti Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Anggota DPR RI Eko Patrio, dan pendakwah Gus Miftah.
Prosesi akad nikah berlangsung khidmat dan lancar. Mempelai pria tampak gagah mengenakan beskap putih, sementara mempelai wanita tampil anggun dalam balutan kebaya modern berwarna senada. Usai ijab kabul, Jokowi dan tamu undangan memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin. Dalam kesempatan itu, Jokowi turut mendoakan agar rumah tangga mereka menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.

Dedy Yon Sudah Menikah Tiga Kali
Pernikahan ini menjadi yang ketiga bagi Dedy. Sebelumnya, ia pernah menikah dengan dr. Hj. Roro Kusnabila Erfa, yang merupakan istri keduanya. Pernikahan mereka berakhir pada tahun 2025 setelah berjalan selama 15 tahun. Dari pernikahan tersebut, Dedy memiliki seorang anak bernama Remo Wijaya Kusuma.
Gus Miftah, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan ucapan selamat sambil berseloroh, “Selamat untuk Mas Dedy dan Mbak Gadis. Mereka sahabat saya. Semoga ini menjadi pernikahan terakhir. Setahu saya ini yang ketiga kalinya.”
Profil Singkat Dedy Yon Supriyono
Dedy Yon lahir di Brebes, Jawa Tengah, pada 14 Agustus 1980. Ia menghabiskan masa kecil hingga SMA di Brebes, sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang dan meraih gelar magister dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Karier politiknya dimulai sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Brebes, lalu menjadi pimpinan DPRD Brebes, dan akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2018, ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Tegal dan menang, didampingi Muhammad Jumadi sebagai wakilnya.
Pada Pilkada 2024, Dedy Yon kembali mencalonkan diri dan menang bersama pasangannya Tazkiyatul Muthmainnah, diusung oleh koalisi besar partai seperti Gerindra, PKB, PAN, PPP, dan PBB. Pasangan ini resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 untuk memimpin Tegal hingga 2030.
Berapa Kekayaan Dedy Yon?
Tak hanya kehidupan cintanya yang menarik perhatian, harta kekayaan Dedy Yon juga jadi sorotan publik. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 16 Juli 2025, total kekayaannya mencapai: Rp 14.910.988.619. Berikut rinciannya:
1. Aset Properti: Rp 9,31 Miliar
Dedy Yon memiliki belasan bidang tanah dan bangunan, tersebar di Brebes, Tegal, dan Jakarta Selatan. Salah satunya berupa tanah dan bangunan seluas 19.840 m²/4.564 m² di Kota Tegal senilai Rp 3,43 miliar, dan sebidang tanah 134 m² di Jakarta Selatan senilai Rp 2 miliar.

2. Kendaraan dan Mesin: Rp 2,47 Miliar
Ia memiliki koleksi kendaraan mewah, termasuk:
- Bentley Continental 2010 (Rp 1,5 miliar),
- Cadillac Escalade SUV 2012 (Rp 750 juta),
- Mercedes S320 2000, serta beberapa motor klasik seperti Yamaha RX-King dan Kawasaki Ninja.
3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 119,5 Juta
4. Kas dan Setara Kas: Rp 3 Miliar
Ia tidak melaporkan utang atau surat berharga.
Gaya Hidup dan Citra Publik
Meski dikenal sebagai politisi yang low profile, kekayaan Dedy Yon memperlihatkan bahwa ia juga memiliki gaya hidup mapan. Koleksi kendaraan mewahnya menunjukkan ketertarikan terhadap otomotif kelas atas. Di sisi lain, ia tetap aktif dalam kegiatan sosial dan kerap tampil akrab dengan masyarakat.
Dalam konteks kepemimpinan, ia dikenal sebagai figur yang cukup progresif dan vokal dalam menyuarakan pembangunan di Kota Tegal, termasuk sektor UMKM, digitalisasi pelayanan publik, dan reformasi birokrasi.