Daftar Kinerja Yandri Susanto yang Menjadikannya Menteri TerbaikMenteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Kabinet Merah Putih: Yandri Susanto

Tribun Tren – Kinerja gemilang H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd., dalam memimpin Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) mendapat apresiasi. Prestasinya mengantarkan ia meraih posisi sebagai Menteri Terbaik Ketiga di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pengakuan ini berdasarkan hasil survei Lembaga Riset Prolog (Public Research on Governance) yang dilaksanakan pada 7-14 Oktober 2025, melibatkan 1.600 responden di 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Direktur Prolog, Arifuddin Hamid, menyebutkan bahwa capaian tersebut menunjukkan bagaimana kebijakan yang dijalankan Yandri berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Hasil survei ini diumumkan pada 24 Oktober 2025 dan menjadi bukti bahwa publik menilai keberhasilan pemerintahan bukan dari janji, tetapi dari hasil nyata yang dirasakan rakyat.

Daftar Kinerja Yandri Susanto yang Menjadikannya Menteri Terbaik
Yandri Susanto Menerima Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden Jokowi

Kebijakan Nyata Yandri Susanto

Salah satu faktor utama yang membuat Yandri mendapat apresiasi tinggi adalah kebijakan “12 Rencana Aksi Kementerian Desa PDT 2025”, yang difokuskan pada pembangunan desa berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan.

Program tersebut menyentuh berbagai aspek, seperti:

  • Penurunan angka stunting melalui edukasi gizi dan pemberdayaan Posyandu.
  • Peningkatan ketahanan pangan dengan mendorong desa mengembangkan pertanian dan peternakan berbasis kearifan lokal.
  • Pembentukan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di berbagai wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, Miangas hingga Rote, sebagai wadah ekonomi bersama yang memperkuat daya saing masyarakat desa.

Dalam implementasinya, seluruh program tersebut berjalan berkat kolaborasi erat antara Kementerian Desa PDT dan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang menjadi ujung tombak pembangunan di lapangan.

Kedekatan dengan Masyarakat dan Pendamping Desa

Yang membuat Yandri Susanto berbeda dari kebanyakan pejabat lain adalah gaya kepemimpinan yang dekat dengan rakyat. Ia dikenal gemar turun langsung ke pelosok desa, bahkan tidak segan menginap di rumah warga untuk merasakan kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Sikap ini membuatnya semakin dihormati, terutama oleh para Pendamping Desa yang selama ini berjuang di garis depan pemberdayaan masyarakat.

Pendekatan personal seperti ini dinilai efektif dalam membangun kepercayaan publik. Tak heran jika penghargaan dan apresiasi masyarakat terhadap Yandri menjadi sumber motivasi bagi ribuan tenaga pendamping desa di seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan mengabdi.

Daftar Kinerja Yandri Susanto yang Menjadikannya Menteri Terbaik
Yandri Susanto Saat Menerima Penghargaan Dharma Pertahanan Utama dari
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto

Perjalanan Karier dan Pendidikan Yandri Susanto

Sebelum dipercaya menjadi Menteri Desa dan PDT, Yandri sudah dikenal luas sebagai politikus yang berpengalaman dan berintegritas. Lahir di Bengkulu pada 7 November 1974, Yandri menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di kota kelahirannya. Ia meraih gelar Sarjana Peternakan dari Universitas Bengkulu pada tahun 1998. Setelah itu, ia melanjutkan studi Magister Pendidikan di Universitas KH Abdul Chalim dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2024.

Karier politik Yandri dimulai pada 2004 ketika aktif di Barisan Muda Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, lalu menjabat Sekretaris Jenderal BM PAN (2006-2011), dan akhirnya dipercaya sebagai Ketua Umum BM PAN (2011-2016). Selain itu, ia juga aktif di KNPI sebagai Ketua Bidang Pariwisata.

Pengalaman di Dunia Legislatif dan Kepemimpinan Nasional

Yandri pertama kali masuk ke DPR RI pada 2012 mewakili Daerah Pemilihan Lampung I, sebelum akhirnya terpilih kembali dari Dapil Banten II sejak 2014. Di Senayan, namanya dikenal karena kepedulian tinggi terhadap isu sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.

Sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI (2019-2022), Yandri banyak memperjuangkan program perlindungan sosial, bantuan bencana, dan pemberdayaan umat. Ia kemudian diangkat menjadi Wakil Ketua MPR RI menggantikan Zulkifli Hasan. Tak lama setelah itu, Presiden Prabowo mempercayainya untuk menjabat sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Selain pengalaman politik, Yandri juga memiliki latar belakang di sektor swasta. Ia pernah menjadi Tenaga Ahli DPR/MPR RI (2004) dan memimpin beberapa perusahaan, seperti PT Solusi Plus dan PT Suplai Plus pada periode 2004-2012.

Transformasi Kementerian di Era Baru Yandri Susanto

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, struktur kementerian juga mengalami penyempurnaan. Kementerian yang dahulu bernama Kemendes PDTT (Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) kini dipisahkan menjadi dua:

  1. Kementerian Desa dan PDT, dipimpin oleh Yandri Susanto.
  2. Kementerian Transmigrasi, yang berfokus pada aspek pemindahan dan pemerataan penduduk.

Pemecahan ini membuat kinerja kementerian menjadi lebih fokus dan terarah. Dengan demikian, program pengentasan kemiskinan di desa dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.

Daftar Kinerja Yandri Susanto yang Menjadikannya Menteri Terbaik
Yandri Susanto

Komitmen dan Harapan ke Depan

Dalam berbagai kesempatan, Yandri menegaskan bahwa amanah yang diberikan kepadanya bukan sekadar jabatan politik, melainkan panggilan pengabdian.

“Saya siap demi bangsa dan negara. Tugas ini sangat mulia, dan saya akan bekerja sebaik-baiknya sesuai arahan Presiden,” ujar Yandri dalam pernyataannya usai dilantik.

Ke depan, ia bertekad menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Ia juga berupaya memperkuat kolaborasi lintas sektor serta mendorong kemandirian desa di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Capaian Yandri Susanto sebagai Menteri Terbaik Ketiga bukan hanya hasil kerja keras pribadi. Namun, juga cerminan keberhasilan sinergi antara pemerintah pusat dan masyarakat desa. Dengan pendekatan yang humanis, kebijakan yang berpihak, serta komitmen tinggi terhadap transparansi, Yandri menunjukkan bahwa membangun Indonesia dapat dimulai dari desa.

Baca Juga: “Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Sekolah, Apa Urgensinya?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare