Ini Alasan Donald Trump Kenakan Tarif 100 Persen Lagi Ke ChinaPresiden US: Donald Trump (Kiri) dan Presiden China: Xi Jinping (Kanan)

Tribun Tren – Presiden AS Donald Trump kembali memanaskan tensi ekonomi global dengan mengobarkan lagi perang dagang yang sempat mereda. Trump secara resmi mengumumkan tarif baru sebesar 100% terhadap ekspor China yang masuk ke AS, serta sejumlah pembatasan baru terkait ekspor perangkat lunak penting. Keputusan ini sekaligus mengakhiri masa gencatan senjata dagang yang telah berlangsung sejak awal tahun.

Apa yang sebenarnya memicu langkah ekstrem ini?

Langkah China Soal Rare Earth Jadi Pemicu Utama

Kebijakan baru ini datang sebagai respons langsung terhadap langkah China yang memperketat kontrol ekspor atas elemen tanah jarang (rare earth elements). Elemen ini sangat penting dalam industri teknologi, dari kendaraan listrik hingga perangkat militer.

China saat ini menguasai lebih dari 90% produksi global rare earth yang sudah diproses. Ketika China memperluas daftar elemen yang masuk pembatasan ekspor serta menambahkan teknologi pengolahan dalam daftar tersebut, Washington menilai ini sebagai langkah provokatif yang dapat mengancam stabilitas rantai pasok global.

Trump menyebut kebijakan tersebut sebagai “sangat mengejutkan” dan “sangat buruk”, bahkan menuding Beijing telah mengeluarkan “perintah bermusuhan” terhadap negara lain.

Ini Alasan Donald Trump Kenakan Tarif 100 Persen Lagi Ke China
Foto: Ilustrasi Perang Dagang US-China

Donald Trump Beri Tarif 100% dan Pembatasan Ekspor Teknologi AS

Merespons langkah China, Trump tak hanya menggandakan tarif menjadi 100% untuk barang-barang ekspor asal China. Namun, juga mengumumkan kontrol ekspor baru yang akan membatasi penjualan semua perangkat lunak penting ke China mulai 1 November 2025.

Tak hanya itu, ia juga mengancam akan memberlakukan pembatasan tambahan pada ekspor pesawat terbang dan suku cadangnya, sebuah sinyal bahwa perang dagang ini berpotensi meluas ke sektor strategis lainnya.

Pertemuan Donald Trump-Xi Jinping Terancam Batal

Ketegangan ini turut memengaruhi rencana pertemuan antara Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung dalam tiga minggu ke depan di Korea Selatan, bersamaan dengan forum APEC.

Di media sosial Truth Social, Trump menyatakan bahwa “sekarang sepertinya tidak ada alasan lagi” untuk mengadakan pertemuan tersebut. Namun, dalam pernyataan berikutnya kepada media, ia mengklarifikasi bahwa pertemuan belum dibatalkan. “Saya rasa masih mungkin itu terjadi,” ujarnya.

Beijing sendiri belum mengonfirmasi kehadiran Xi dalam pertemuan tersebut sejak awal.

Ini Alasan Donald Trump Kenakan Tarif 100 Persen Lagi Ke China
Presiden US: Donald Trump

Pasar Global Guncang, Investor Kabur ke Aset Aman

Pengumuman tarif dan ancaman ekspor Trump langsung mengguncang pasar global. Indeks saham S&P 500 jatuh lebih dari 2%, penurunan harian terbesar sejak April. Saham-saham teknologi, yang sangat bergantung pada rantai pasok China, mengalami kerugian signifikan dalam perdagangan setelah jam pasar.

Sementara itu, investor berbondong-bondong mencari perlindungan ke aset aman seperti emas dan surat utang negara AS (US Treasury). Nilai tukar dolar AS pun melemah terhadap berbagai mata uang utama.

Strategi Donald Trump: Tekanan Ekonomi untuk Menang Negosiasi?

Para analis menilai langkah Trump sebagai upaya menekan China menjelang forum APEC yang akan dimulai 31 Oktober di Korea Selatan. Beberapa pengamat melihat ini sebagai strategi negosiasi yang agresif untuk mendapatkan konsesi sebelum pertemuan.

Namun ada juga kekhawatiran bahwa kedua negara justru sedang bersiap untuk babak baru konfrontasi, jika kesepakatan tak mungkin tercapai dalam waktu dekat.

“Kelihatannya kedua pihak sedang menaikkan tekanan agar lawan berkompromi, atau justru sudah bersiap untuk eskalasi lanjutan,” kata Scott Kennedy, analis di Center for Strategic and International Studies (CSIS), Washington.

Ini Alasan Donald Trump Kenakan Tarif 100 Persen Lagi Ke China
Presiden China: Xi Jinping

Apakah Gencatan Senjata Ekonomi Sudah Berakhir?

Kebijakan saling serang ini mengindikasikan bahwa masa gencatan senjata dagang antara AS dan China kemungkinan besar telah berakhir. Perang dagang ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga berkaitan erat dengan perebutan dominasi teknologi, keamanan nasional, dan pengaruh geopolitik global.

Dengan tarif yang meroket dan ekspor teknologi yang dibatasi, dampak jangka panjang terhadap rantai pasok global dan iklim investasi internasional bisa sangat besar.

Perang Dagang Babak Baru Telah Dimulai

Langkah Trump mengenakan tarif 100% terhadap China bukan sekadar respons spontan, melainkan bagian dari strategi tekanan ekonomi yang lebih besar. Dengan membatasi akses China terhadap perangkat lunak dan teknologi penting, serta memukul sektor ekspor andalan, Trump ingin mengembalikan posisi tawar AS dalam negosiasi.

Namun, risiko dari strategi ini adalah keterpurukan ekonomi global, kegagalan diplomasi, dan meningkatnya ketidakpastian pasar.

Apakah babak baru perang dagang ini akan membawa hasil atau justru memperburuk konflik? Dunia kini menanti kelanjutan drama dagang terbesar abad ini.

Baca Juga: “Saham ADRO Diburu Ritel? Harga Masih Undervalued”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare