Tribun Tren – Performa PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus menunjukkan perbaikan signifikan pada kuartal ketiga (Q3) tahun 2025. Perusahaan teknologi ini berhasil mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan (adjusted pre-tax profit) positif untuk pertama kalinya sebesar Rp 62 miliar, sekaligus menandai langkah besar menuju laba bersih positif.
Kinerja Keuangan Melesat dan Target Naik
GoTo Group mencatat pendapatan bersih Rp 4,74 triliun pada Q3-2025. Ini naik 21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 3,93 triliun). Secara kumulatif, pendapatan selama sembilan bulan pertama 2025 juga meningkat 14% menjadi Rp 13,30 triliun.

Peningkatan kinerja tersebut mendorong perusahaan untuk merevisi naik target EBITDA yang disesuaikan untuk tahun penuh 2025 dari kisaran Rp 1,4-1,6 triliun menjadi Rp 1,8-1,9 triliun. Langkah ini mencerminkan keyakinan manajemen terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Kami menaikkan panduan EBITDA Grup menjadi Rp 1,8-1,9 triliun karena yakin dapat menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo Group.
Profitabilitas GOTO Mulai Terlihat
Selain pendapatan yang tumbuh, EBITDA Grup yang disesuaikan juga melonjak tajam sebesar 239% pada Q3-2025 menjadi Rp 516 miliar, dibandingkan Rp 152 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, EBITDA grup tercatat positif Rp 1,34 triliun, berbalik dari posisi rugi Rp 79 miliar pada tahun lalu.
Direktur Keuangan GoTo Group, Simon Ho, menjelaskan bahwa perbaikan ini merupakan hasil kombinasi antara pertumbuhan pendapatan dan disiplin dalam pengelolaan biaya.
“Kami berhasil mencapai EBITDA positif dan menghasilkan arus kas bebas yang disesuaikan berkat eksekusi yang disiplin serta investasi yang terarah,” ungkap Simon.

Pertumbuhan Solid di Setiap Lini Bisnis
Kinerja impresif tidak hanya terjadi di tingkat grup, tetapi juga di setiap unit bisnisnya. Pada segmen On-Demand Services (ODS) yang diwakili oleh Gojek, pendapatan bersih selama sembilan bulan pertama 2025 naik 18% menjadi Rp 9,20 triliun. Sementara itu, unit GoTo Financial (GTF) yang menaungi GoPay mencatat lonjakan pendapatan 71% menjadi Rp 4,10 triliun dari Rp 2,40 triliun tahun sebelumnya.
Pertumbuhan GoPay terutama ditopang oleh meningkatnya aktivitas pengguna. Pengguna aktif bulanan fintech ini naik 29% secara tahunan menjadi 24,2 juta pada Q3-2025. Volume transaksi menembus 500 juta kali per bulan pada September 2025.
Di sisi lain, portofolio pinjaman konsumen juga tumbuh pesat sebesar 76% yoy menjadi Rp 7,6 triliun. Diperkirakan melampaui Rp 8 triliun hingga akhir tahun.
Pada lini Gojek, profitabilitas meningkat seiring dengan strategi efisiensi promosi dan pengembangan produk untuk segmen menengah atas serta pasar massal. Program promosi yang didanai merchant (Merchant Funded Promotion / MFP) naik 71%, sedangkan pendapatan iklan meningkat 48%.
“Kombinasi kekuatan GoPay dan Gojek memberikan skala ekonomi besar bagi GoTo. Kuncinya adalah monetisasi melalui inovasi, efisiensi, dan integrasi,” ujar Azis, analis dari Kiwoom Sekuritas.
Reaksi Pasar: Saham GOTO Menguat Tajam
Kinerja keuangan yang solid langsung mendapat respons positif dari pasar modal. Pada perdagangan Kamis (30/10/2025), saham GOTO ditutup menguat 7,14% ke level Rp 60 per saham. Saham ini juga menjadi salah satu yang paling aktif diperdagangkan dengan volume transaksi 1,96 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 621 miliar.
Menurut para analis, kenaikan harga saham ini merupakan refleksi dari meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek bisnis GoTo. Laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp 62 miliar dianggap menjadi indikator nyata pergeseran perusahaan menuju profitabilitas berkelanjutan.
“Hasil ini menunjukkan profitabilitas riil dari bisnis inti yang dikendalikan GoTo. Dengan EBITDA positif empat kuartal berturut-turut, valuasi saham GOTO berpotensi terus membaik,” tambah Azis.

Prospek ke Depan: Momentum Positif Berlanjut
Dengan pencapaian laba dan arus kas yang berbalik positif, GoTo memasuki fase baru dalam perjalanan transformasinya. Manajemen optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan dengan mengandalkan ekosistem terintegrasi antara Gojek, Tokopedia, dan GoPay.
Fokus perusahaan ke depan adalah memperkuat profitabilitas melalui inovasi produk, efisiensi operasional, serta peningkatan nilai bagi mitra dan pengguna. GoTo menargetkan dapat mencapai laba bersih positif secara berkelanjutan dalam waktu dekat.
Kuartal ketiga 2025 menjadi titik balik penting bagi GoTo. Dengan peningkatan pendapatan, efisiensi operasional, serta kinerja positif di seluruh lini bisnis, perusahaan menunjukkan tanda-tanda menuju profitabilitas jangka panjang.
Revisi naik target EBITDA dan respons positif pasar menjadi sinyal kuat bahwa GoTo tengah memasuki fase pertumbuhan sehat, memberi harapan baru bagi investor terhadap masa depan saham GOTO di tahun-tahun mendatang.

