Mengenang Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa UNIKOM 2023

Tribun Tren – Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai kota pelajar, kini tengah berduka atas berita meninggalnya Rheza Sendy Pratama, seorang mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Yogyakarta angkatan 2023. Sosok Rheza kini menjadi sorotan setelah dikabarkan menjadi korban dugaan kekerasan saat aksi demonstrasi mahasiswa pada pekan lalu. Kisah ini memantik pertanyaan besar. Bagaimana aksi yang awalnya berjalan damai bisa berubah menjadi tragedi? Dan apa sebenarnya yang terjadi di lapangan?

Latar Belakang Aksi Demonstrasi

Aksi demonstrasi yang digelar pada hari itu melibatkan gabungan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta. Tuntutan mereka berfokus pada isu kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak pada masyarakat kecil. Awalnya, aksi berlangsung kondusif. Para mahasiswa duduk melingkar, berorasi, dan membentangkan spanduk damai. Namun, suasana mulai memanas ketika sebagian massa mencoba merangsek mendekati barikade polisi. Dorongan, teriakan, dan lemparan botol mulai terlihat, memicu reaksi balik dari aparat.

Detik-detik Insiden Rheza

Berdasarkan keterangan beberapa saksi mata, Rheza berada di barisan depan bersama kelompoknya. Mereka sempat melindungi teman-teman yang berada di belakang saat aparat mulai menembakkan gas air mata. Dalam suasana kacau itulah Rheza terpisah dari kelompoknya.

“Kami sempat lihat Rheza jatuh setelah terkena dorongan. Setelah itu, dia tidak terlihat lagi sampai aksi selesai,” ungkap salah satu rekan seangkatan Rheza. Pihak keluarga mengonfirmasi bahwa Rheza mengalami luka cukup serius, meski penyebab pastinya masih menunggu hasil visum. Ada dugaan kuat bahwa ia menjadi korban benturan fisik dalam kericuhan tersebut, namun kepastian baru akan diperoleh setelah penyelidikan resmi rampung.

Tanggapan Pihak Kampus

Rektorat UNIKOM Yogyakarta segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah kabar ini mencuat. Dalam rilisnya, pihak kampus menyampaikan duka mendalam dan dukungan penuh bagi keluarga Rheza. “Kami menuntut adanya investigasi menyeluruh dan transparansi dari pihak berwenang. Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama,” ujar perwakilan rektorat. Selain itu, kampus juga membentuk tim khusus untuk mendampingi keluarga Rheza secara hukum dan psikologis.

Universitas MIKOM Yogyakarta, kampus Rheza Sendy Pratama

Sikap Aparat dan Jalannya Investigasi

Pihak Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) telah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan. Beberapa bukti berupa rekaman video amatir dan CCTV sudah diamankan. Aparat berjanji akan menelusuri:

  • Posisi Rheza sebelum dan sesudah bentrokan
  • Potensi adanya tindakan kekerasan di luar prosedur
  • Evaluasi taktik pengamanan demo

Kepolisian juga mengimbau masyarakat tidak berspekulasi dan menunggu hasil investigasi resmi demi menghindari kesimpangsiuran informasi.

Solidaritas Mahasiswa Menggema

Sejak insiden ini mencuat, gelombang solidaritas datang dari berbagai organisasi mahasiswa. Di titik nol kilometer Yogyakarta, puluhan mahasiswa menggelar aksi doa bersama sambil menyalakan lilin untuk Rheza. Media sosial pun diramaikan dengan tagar #KeadilanUntukRheza dan #SaveDemocracyJogja. Bagi mereka, kasus ini bukan sekadar soal satu korban, melainkan simbol perjuangan kebebasan berekspresi dan hak atas rasa aman.

Solidaritas Mahasiswa Menggema atas meninggalnya Rheza Sendy Pratama

Menimbang Demokrasi dan Keselamatan

Kasus Rheza membuka kembali perdebatan publik soal penanganan aksi demonstrasi di Indonesia. Di satu sisi, kebebasan berpendapat dijamin oleh konstitusi. Namun, di sisi lain, kericuhan yang berujung pada jatuhnya korban menandakan perlunya evaluasi besar terhadap prosedur keamanan. Pakar sosiologi politik dari UGM, Dr. T. Prasetyo, menilai bahwa komunikasi antara penyelenggara aksi dan aparat sering kali tidak berjalan optimal.

“Seharusnya ada protokol komunikasi dan mitigasi risiko yang jelas. Jika tidak, aksi damai bisa dengan mudah berubah menjadi situasi yang tak terkendali.”

Mengungkap Kebenaran Lewat Hasil Investigasi

Bagi keluarga dan rekan-rekan Rheza, kebenaran adalah hal yang paling utama. Semua pihak berharap investigasi berjalan transparan, cepat, dan adil. Peristiwa ini diharapkan bisa menjadi pelajaran penting tentang bagaimana negara, aparat, dan masyarakat bisa menyelaraskan hak demokrasi dengan aspek keselamatan.

Tragedi yang menimpa Rheza Sendy Pratama adalah cermin rapuhnya ruang demokrasi jika aspek keamanan diabaikan. Kita perlu belajar dari peristiwa ini, bukan hanya untuk mencari keadilan bagi Rheza, tetapi juga untuk memastikan bahwa tidak ada lagi mahasiswa atau warga sipil lain yang menjadi korban saat menyuarakan pendapatnya.

Sumber Video Didapat dari Akun X NarasiNewsRoom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare