Saham Pelat Merah BBRI Berpotensi Naik 33%, Sudah Siap Cuan?Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Tribun Tren – Pergerakan saham BBRI saat ini memang sedang melemah, seperti yang terlihat dalam perdagangan Jumat (17 Oktober 2025). Saham tersebut tercatat pada level Rp 3.500, turun sekitar 0,85% dibanding hari sebelumnya. Selama sebulan terakhir, koreksi mencapai sekitar 15,46%. Meskipun demikian, para analis menilai bahwa kondisi melemah ini justru menjadi kesempatan bagi investor untuk masuk, karena prospeknya masih cukup menjanjikan.

Potensi Saham BBRI Upside hingga 33%

Menurut data konsensus, sekitar 30 analis merekomendasikan “buy” untuk saham BBRI dengan target harga dalam 12 bulan ke depan di kisaran Rp 4.652,94 per saham, artinya potensi kenaikan sekitar 33,32% dari harga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih melihat ruang besar bagi saham tersebut untuk kembali pulih dan tumbuh.

Selain itu, beberapa analis menetapkan target yang lebih agresif: ada rekomendasi target hingga Rp 5.000-5.300 per saham untuk jangka menengah. Dengan angka-angka tersebut, saham BBRI bisa menjadi salah satu kandidat investasi menarik di sektor perbankan nasional.

Saham Pelat Merah BBRI Berpotensi Naik 33%, Sudah Siap Cuan?
Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Fundamental Kuartal‑Pertama dan Kinerja Terkini

BBRI menunjukkan beberapa indikator fundamental yang mendukung prospeknya:

  • Dalam delapan bulan pertama 2025, pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) mencapai Rp 74,7 triliun, naik 1,4% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
  • Kredit tumbuh sekitar 5,8% yoy sementara penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 9% yoy. Rasio CASA (Current Account Savings Account) naik menjadi 65,6% dari 64,8% pada tahun sebelumnya.
  • Biaya dana (Cost of Fund/CoF) tetap di kisaran rendah, yaitu sekitar 3,3%.
  • Marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) sedikit turun ke 6,2% dari 6,4% tahun sebelumnya, namun banyak analis memperkirakan NIM akan membaik ke depan seiring perbaikan likuiditas dan pelonggaran suku bunga.

Dengan kondisi likuiditas yang membaik dan penghimpunan dana yang tumbuh, banyak pihak optimis bahwa BBRI mampu memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi untuk memperkuat pertumbuhan kredit, pendapatan non‑bunga, dan dividen.

Dukungan Makro dan Kebijakan Pemerintah

Salah satu faktor eksternal yang memperkuat prospek saham BBRI adalah likuiditas sektor perbankan yang terus membaik. Sebagai contoh, pemerintah menempatkan dana senilai Rp 200 triliun ke bank‑bank milik negara (Himbara), yang turut menekan biaya dana dan meningkatkan stabilitas likuiditas. Kondisi ini memberi ruang bagi bank‑bank besar seperti BRI untuk tumbuh lebih sehat.

Kebijakan moneter dan makro‑prudensial yang mulai longgar juga diyakini akan membantu margin dan kualitas aset perbankan. Maka dari itu, investor melihat koreksi saham BBRI sebagai potensi entry point yang menarik, dengan catatan risiko tetap harus diperhatikan.

Saham Pelat Merah BBRI Berpotensi Naik 33%, Sudah Siap Cuan?
Logo Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Saham BBRI: Keunggulan Kompetitif dan Tantangan yang Masih Ada

Di sisi keunggulan, BBRI memiliki posisi kuat di segmen mikro, ultra‑mikro, dan nasional yang besar. Hal ini memberinya akses ke basis nasabah yang luas dan menguntungkan. Selain itu, komposisi pendanaan yang semakin sehat (naiknya CASA) dan penguatan dana murah memberi pijakan fundamental bagi pertumbuhan jangka menengah.

Namun di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang masih membayangi:

  • Segmen mikro/ultra‑mikro rentan terhadap risiko makro dan kredit, terutama dalam kondisi ekonomi yang belum optimal.
  • Marjin bunga masih ditekan oleh biaya dana yang belum sepenuhnya turun serta persaingan yang cukup ketat.
  • Likuiditas global dan aliran modal asing masih volatil, yang bisa memengaruhi valuasi dan sentimen investor domestik.

Para analis menilai bahwa selama BBRI bisa menjaga kualitas aset, mempertahankan margin, dan memanfaatkan momentum makro‑ekonomi, maka potensi upside masih terbuka. Sebaliknya, jika tekanan kredit atau likuiditas kembali muncul, maka valuasi saat ini bisa saja menghadapi risiko koreksi.

Saham Pelat Merah BBRI Berpotensi Naik 33%, Sudah Siap Cuan?
Ilustrasi Pergerakan Harga Saham

Saham BBRI Waktunya Serok atau Tunggu?

Saham BBRI kini berada di tahap menarik sebagai potensi entry investasi, terutama bagi investor yang memiliki horizon menengah hingga panjang. Kondisi harga terkoreksi, prospek kenaikan hingga sekitar 30 %-an, serta dukungan makro‑strategis menjadikan bank pelat merah ini layak dipertimbangkan.

Namun, investasi tetap harus disertai strategi yang matang. Pastikan kamu:

  • Memahami profil risiko kamu: apakah siap menghadapi volatilitas dan potensi penurunan terlebih dahulu?
  • Memiliki horizon investasi yang cukup panjang agar dapat menikmati pemulihan dan pertumbuhan.
  • Memperhitungkan faktor eksternal seperti suku bunga, kebijakan pemerintah, dan kondisi global yang bisa memengaruhi perbankan.

Jika kamu mencari saham bank yang memiliki fundamental solid dan potensi keuntungan yang relatif tinggi di kondisi saat ini, ya, BBRI bisa masuk radar. Tapi jangan lupa, investasi itu bukan hanya soal potensi kenaikan, melainkan juga soal manajemen risiko dan kesiapan mental.

Baca Juga: “Harga Emas Turun Tajam Setelah Sentuh All Time High”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare