Tribun Tren – Meskipun namanya kembali dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menegaskan kesetiaannya pada Garuda. Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai peluang pelatih asal Korea Selatan itu untuk kembali hampir tidak mungkin terjadi.
Shin Tae-yong: Hati Masih untuk Timnas Indonesia
Shin Tae-yong belum menerima kontak resmi dari PSSI terkait kemungkinan kembali menangani Timnas Indonesia. Namun, mantan pelatih Garuda itu mengaku tetap terbuka jika ada tawaran resmi dari federasi. “Kalau ada tawaran, tentu saja saya akan pertimbangkan. Tapi prinsipnya, kalau ada tawaran yang baik, saya terbuka kemanapun,” ujar Shin. Ia menambahkan bahwa kedekatannya dengan timnas Indonesia masih kuat secara emosional.
Jujur saja, hati saya akan tetap condong ke Timnas Indonesia. Jika ada tawaran yang lebih baik dari negara lain, tapi PSSI memberikan tawaran sungguh-sungguh, pilihan pertama saya tetap Timnas Indonesia

Kiprah Gemilang Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia sejak 2019 hingga awal 2025. Dalam periode tersebut, ia berhasil membawa tim senior ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Selain itu, tim U23 juga menembus semifinal Piala Asia U23 2024.
Meskipun belum berhasil mempersembahkan gelar juara, Shin dianggap berhasil membawa perubahan positif bagi sepak bola Indonesia. Statistiknya selama menangani tim senior mencatatkan 63 pertandingan dengan 27 kemenangan, 15 imbang, dan 21 kekalahan.
Namun, pada 5 Januari 2025, PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin. Pergantian ini sempat mengejutkan publik, karena Shin dianggap sebagai sosok yang membawa arah baru bagi Timnas Indonesia. Sayangnya, kerja sama dengan Kluivert juga berakhir setelah gagal membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
Erick Thohir: Peluang Shin Tae-yong Kembali Nol Persen
Menanggapi kemungkinan kembalinya Shin Tae-yong, Erick Thohir memberikan pernyataan tegas. Menurutnya, pintu untuk Shin sudah tertutup.
“Shin Tae-yong itu masa lalu. Peluangnya 0 persen,” tegas Erick. Ia menambahkan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan sepak bola Indonesia yang membutuhkan arah baru.
Penentuan pelatih baru, menurut Erick, tidak bisa dilakukan secara tunggal. Semua keputusan harus melalui diskusi bersama Direktur Teknik Alexander Zwiers, Komite Eksekutif PSSI, dan Badan Tim Nasional.

Kegagalan Patrick Kluivert dan Dampaknya
Patrick Kluivert memimpin Timnas Indonesia sejak 8 Januari 2025 dengan kontrak dua tahun plus opsi perpanjangan. Dalam delapan pertandingan yang dijalani, tim meraih tiga kemenangan, satu imbang, dan empat kekalahan. Kemenangan melawan Bahrain, China, dan Taiwan sempat memberi harapan, namun kegagalan di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 menutup peluang Garuda ke turnamen tersebut.
Kondisi ini diperparah dengan sikap Kluivert yang langsung kembali ke Belanda tanpa meminta maaf secara terbuka kepada publik, menimbulkan tekanan tambahan bagi PSSI untuk segera menentukan pengganti.
Sejarah Kepelatihan Timnas Indonesia
Shin Tae-yong menjadi pelatih Korea Selatan pertama yang menangani Timnas Indonesia ketika ditunjuk pada 28 Desember 2019. Ia dianggap sebagai penyelamat timnas karena berhasil membawa tiga level tim, senior, U-23, dan U-20, lolos ke Piala Asia, serta mengakhiri penantian 16 tahun timnas senior untuk kembali ke Piala Asia 2023.
Sejak era Shin, Timnas Indonesia mengalami peningkatan performa yang cukup signifikan, termasuk di level usia muda. Meskipun kini peluang kembalinya sudah tertutup, kontribusi Shin tetap dikenang sebagai tonggak positif dalam sejarah sepak bola nasional.
Siapa Pengganti Patrick Kluivert?
Hingga kini, PSSI belum mengumumkan pelatih baru. Erick Thohir menegaskan bahwa kandidat pengganti bisa datang dari Belanda atau negara lain dengan tradisi sepak bola kuat. Nama-nama yang muncul di publik sejauh ini hanyalah spekulasi dan tidak ada kontak resmi dari PSSI.
Sejarah menunjukkan bahwa Timnas Indonesia lebih sering dipimpin pelatih asing, termasuk Belanda, yang memiliki tujuh pelatih permanen maupun caretaker. Hal ini mencerminkan keterbukaan PSSI terhadap berbagai opsi, selama mampu meningkatkan performa tim nasional.

Menatap Masa Depan Sepak Bola Indonesia
Dengan tertutupnya pintu bagi Shin Tae-yong dan berakhirnya era Patrick Kluivert, PSSI kini berada di titik penting untuk membangun strategi pengembangan sepak bola nasional. Erick Thohir berharap dukungan penuh dari masyarakat dan penggemar, sementara PSSI fokus pada seleksi pelatih yang profesional, transparan, dan sesuai visi misi organisasi.
Langkah ini menjadi bukti bahwa PSSI siap melakukan perubahan demi kepentingan jangka panjang Timnas Indonesia, meningkatkan prestasi, dan mempersiapkan skuad tangguh untuk menghadapi turnamen internasional berikutnya.

