Tribun Tren – Film Sukma menghadirkan kisah horor yang dibalut drama keluarga. Cerita berpusat pada tokoh Arini, diperankan oleh Luna Maya, yang baru saja pindah ke sebuah kota kecil bersama putranya. Setelah perceraian dengan Hendra, Arini mencoba memulai kehidupan baru bersama pasangannya, Pram. Perjalanan mereka terlihat tenang pada awalnya, hingga akhirnya mereka menempati sebuah rumah yang menyimpan rahasia kelam.
Sinopsis Film Sukma dan Alur Cerita Horornya
Di dalam rumah itu terdapat sebuah ruangan misterius dengan cermin kuno. Benda tersebut bukan sekadar dekorasi, melainkan pemicu serangkaian peristiwa menakutkan. Fenomena gaib mulai muncul: suara-suara asing, bayangan samar, dan penampakan yang sulit dijelaskan. Situasi makin mencekam ketika kehadiran Ibu Sri, sosok tua yang semula ramah, ternyata memiliki keterkaitan erat dengan rahasia cermin tersebut.
Kisah semakin kompleks dengan kehadiran Hendra, mantan suami Arini. Diceritakan bahwa ia mengalami gangguan mental, dan kondisi ini justru menambah ketegangan. Arini pun dihadapkan pada dilema besar: mengungkap misteri di balik cermin kuno atau mempertaruhkan keselamatan keluarganya sendiri.
Daftar Pemain Utama dan Fakta Menarik Produksi
Cerita Film Sukma bukan hanya menawarkan jalan cerita menyeramkan, tetapi juga menghadirkan deretan aktor dan aktris ternama yang membuat film ini semakin dinantikan. Berikut beberapa nama penting dalam jajaran pemerannya:
- Luna Maya sebagai Arini – Sosok ibu yang berusaha memulai hidup baru setelah perceraian.
- Fedi Nuril sebagai Hendra – Mantan suami Arini yang mengalami tekanan mental dan berperan sebagai elemen konflik dalam cerita.
- Oka Antara sebagai Pram – Pasangan baru Arini yang berusaha menjaga keluarga dari ancaman misterius.
- Christine Hakim sebagai Ibu Sri – Figur misterius dengan hubungan erat terhadap rahasia cermin.
- Asri Welas, Kimberly Ryder, Khrisna Keitaro, hingga Anna Jobling – Aktor pendukung yang memperkuat atmosfer horor.
Selain pemain bintang, ada pula fakta menarik terkait proses produksinya:
- Disutradarai oleh Baim Wong – Nama yang biasanya dikenal sebagai aktor kini menantang dirinya dengan genre horor psikologis.
- Naskah karya Ratih Kumala – Seorang penulis novel ternama yang berhasil meramu alur cerita penuh misteri dan emosi keluarga.
- Penggunaan properti nyata – Salah satu adegan ikonik memperlihatkan kasur dan cermin besar di puncak bukit. Properti tersebut benar-benar dibawa ke lokasi, bukan sekadar efek CGI.
- Eksperimen genre untuk Fedi Nuril – Biasanya tampil dalam film drama atau religi, kali ini ia mengeksplorasi peran horor yang penuh tekanan emosional.
Dengan kombinasi aktor kawakan dan pendekatan produksi yang serius, Sukma menawarkan sesuatu yang berbeda dari film horor Indonesia pada umumnya.
Jadwal Tayang Film Sukma di Bioskop Bandung
Setelah resmi dirilis pada 11 September 2025, Review Film Sukma langsung mendapat perhatian penonton di berbagai kota, termasuk Bandung. Kota ini menjadi salah satu pasar penting bagi industri film nasional, dan Sukma hadir di beberapa jaringan bioskop besar.
Beberapa jadwal tayang yang sudah diumumkan antara lain:
- CGV 23 Paskal
Regular 2D pukul 12:15, 14:30, 16:45, 19:05, dan 21:20. - CGV BEC Mall
Regular 2D pukul 10:15, 12:30, 14:45, 17:00, 19:15, dan 21:30. - CGV Kings Shopping Center
Menyediakan jam tayang siang hingga malam, memberi banyak pilihan bagi penonton yang ingin menyesuaikan dengan waktu senggang.
Jadwal di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan bioskop, sehingga penonton disarankan untuk selalu mengecek aplikasi atau situs resmi sebelum menonton. Kehadiran Sukma di banyak lokasi menunjukkan optimisme pihak produksi terhadap daya tarik film ini bagi masyarakat urban.
Sukma Jadi Trending Film Horor Lokal
Industri film Indonesia beberapa tahun terakhir kembali ramai dengan genre horor, namun Sukma menawarkan pendekatan berbeda. Film ini tidak hanya mengandalkan jump scare, melainkan membangun suasana menegangkan dengan psikologi karakter dan rahasia keluarga.
Ada beberapa alasan mengapa Sinopsis Film Sukma berpotensi jadi tren baru dalam film horor lokal:
- Penggabungan drama dan horor – Cerita personal Arini sebagai ibu yang terjebak dalam konflik keluarga membuat kisah lebih emosional dan relevan.
- Produksi berkualitas – Dengan properti nyata dan sinematografi serius, film ini menghadirkan nuansa visual yang lebih otentik.
- Eksperimen aktor – Kehadiran bintang besar seperti Luna Maya, Christine Hakim, dan Fedi Nuril memberi bobot akting yang kuat.
- Cerita berbasis misteri budaya – Elemen cermin kuno dan figur Ibu Sri menambahkan sentuhan lokal yang membuat horor terasa dekat dengan penonton Indonesia.
Jika Sukma sukses secara komersial dan kritik, bisa jadi film ini membuka jalan bagi sineas lain untuk mengeksplorasi horor psikologis dengan latar kearifan lokal. Dengan kata lain, film horor Indonesia akan semakin kaya, tidak hanya mengandalkan formula lama, tetapi juga menawarkan cerita yang lebih kompleks dan berlapis.