Tribun Tren – Selama bertahun-tahun, nama Elon Musk identik dengan Tesla. Perusahaan mobil listrik ini bukan hanya membawanya ke jajaran orang terkaya dunia, tetapi juga menjadikannya simbol inovasi transportasi berkelanjutan. Namun kini, laporan terbaru menunjukkan bahwa proporsi kekayaan Elon Musk tidak lagi didominasi oleh Tesla.
Sebaliknya, perusahaan lain seperti SpaceX dan startup kecerdasan buatan xAI justru menyumbang porsi lebih besar terhadap total kekayaannya. Perubahan ini dianggap sebagai refleksi atas diversifikasi aset Musk, yang tidak lagi bertumpu pada satu sumber pendapatan. Hal ini juga memperlihatkan betapa luasnya pengaruh Musk di berbagai sektor, mulai dari otomotif, antariksa, hingga kecerdasan buatan.
Porsi Saham Tesla yang Menyusut
Musk saat ini tercatat memiliki sekitar 13 persen saham Tesla. Nilai kepemilikan itu memang masih fantastis, diperkirakan mencapai USD 140 miliar. Namun jika dibandingkan dengan total kekayaan saat ini, porsi tersebut kini mengecil. Tesla tetap menjadi perusahaan publik dengan kapitalisasi besar, tetapi tren fluktuasi saham dan meningkatnya kompetisi di industri kendaraan listrik membuat pengaruh Tesla terhadap kekayaan Musk tidak sebesar sebelumnya.
Untuk menjaga keterlibatan Musk, Tesla mengusulkan paket kompensasi baru berupa saham. Paket ini bernilai ratusan juta lembar saham yang hanya bisa terealisasi jika disetujui pemegang saham dan target perusahaan tercapai. Jika berhasil, paket ini bisa kembali memperbesar kontribusi Tesla terhadap total aset Musk.

Kontribusi SpaceX dan xAI terhadap Kekayaan Elon Musk
Berbeda dengan Tesla yang sahamnya bersifat publik, SpaceX dan xAI masih berstatus perusahaan swasta. Meski begitu, valuasi keduanya melonjak tajam dalam beberapa tahun terakhir. SpaceX, misalnya, kini diperkirakan bernilai lebih dari USD 400 miliar. Dengan kepemilikan saham sekitar 42 persen, Musk memegang nilai aset lebih dari USD 170 miliar dari perusahaan ini saja.
Sementara itu, xAI perusahaan kecerdasan buatan yang masih relatif muda dilaporkan mendekati valuasi USD 200 miliar. Sebagai pemegang mayoritas, Elon Musk memiliki kepemilikan senilai lebih dari USD 100 miliar. Angka ini mengejutkan banyak analis karena menunjukkan seberapa cepat xAI mendapatkan perhatian investor di tengah tren besar AI.

SpaceX dan xAI Jadi Sumber Kekayaan Baru Elon Musk
- Pertumbuhan eksplosif SpaceX: keberhasilan proyek Starlink dan peluncuran roket komersial menempatkan perusahaan ini di garis depan industri antariksa.
- Potensi besar xAI: dengan fokus pada kecerdasan buatan, startup ini masuk ke pasar yang sedang booming secara global.
- Diversifikasi aset Musk: tidak lagi bergantung pada Tesla membuat stabilitas kekayaannya lebih terjaga ketika salah satu sektor mengalami penurunan.

Upaya Tesla Menjaga Elon Musk Tetap Fokus
Tesla menyadari bahwa keterlibatan Musk merupakan faktor penting dalam mempertahankan nilai perusahaan. Oleh karena itu, manajemen Tesla mengusulkan paket kompensasi saham baru. Proposal ini melibatkan penerbitan sekitar 423 juta saham tambahan yang hanya akan diberikan jika Musk mencapai target kinerja tertentu.
Langkah ini bertujuan memastikan Musk tetap memiliki insentif untuk mendedikasikan waktunya bagi Tesla, meskipun ia sibuk dengan proyek besar lainnya. Musk sendiri menekankan bahwa ia membutuhkan kontrol suara yang signifikan demi menjaga arah perusahaan, terutama dalam menghadapi persaingan ketat di bidang robotik dan kecerdasan buatan yang kini juga digarap Tesla.
Potensi dan Risiko Diversifikasi Kekayaan
Pergantian sumber utama kekayaan tentu memiliki konsekuensi. Di satu sisi, Musk kini lebih terlindungi dari risiko fluktuasi pasar tunggal. Jika Saham Tesla mengalami penurunan, nilai asetnya di SpaceX atau xAI bisa tetap menopang posisinya di daftar orang terkaya dunia. Strategi diversifikasi ini dianggap sebagai langkah cerdas untuk menjaga keseimbangan.
Namun di sisi lain, ada risiko yang tidak bisa diabaikan. Berbeda dengan Tesla yang tercatat di bursa saham publik, SpaceX dan xAI adalah perusahaan swasta. Likuiditas saham perusahaan swasta jauh lebih rendah, sehingga sulit diuangkan dengan cepat. Selain itu, valuasi perusahaan swasta sering kali bergantung pada sentimen investor dan bisa berubah drastis jika terjadi ketidakpastian pasar.
Kontribusi Tesla Dalam Portofolio Elon Musk
Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah tren pergeseran Sumber Kekayaan Musk ini akan permanen. Jika Tesla berhasil memenuhi target pertumbuhan dan paket saham disetujui pemegang saham, kontribusi Tesla bisa kembali dominan dalam portofolio Musk. Tetapi jika tidak, sangat mungkin tren ini berlanjut dan perusahaan swasta seperti SpaceX serta xAI tetap menjadi penyumbang utama kekayaannya.
Faktor eksternal juga sangat memengaruhi. Regulasi kendaraan listrik, perkembangan pasar global, hingga adopsi teknologi AI akan menjadi penentu arah aset Musk ke depan. Namun satu hal jelas Musk kini tidak lagi hanya bergantung pada Tesla, melainkan sudah membangun imperium yang tersebar di berbagai industri strategis.