Tribun Tren – Sudah sebulan sejak aktor asal Tiongkok, Yu Menglong, ditemukan meninggal dunia dalam insiden yang awalnya dilaporkan sebagai kecelakaan. Namun, misteri kematiannya belum juga terpecahkan. Baru-baru ini, publik kembali diguncang dengan beredarnya tangkapan layar dokumen yang diduga merupakan hasil autopsi sang aktor.
Laporan itu menyebutkan bahwa Yu mengalami cedera serius yang tidak sepenuhnya sesuai dengan cedera akibat jatuh dari ketinggian. Temuan-temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa ada unsur kekerasan dalam kasus ini, bahkan mengarah pada dugaan penganiayaan berat hingga kekerasan seksual.
Awal Mula Insiden Yu Menglong: Dugaan Jatuh dari Gedung
Yu Menglong, aktor berusia 37 tahun, dinyatakan meninggal pada 11 September 2025. Saat itu, laporan resmi menyebutkan bahwa ia mengalami kecelakaan tragis akibat jatuh dari sebuah gedung di Beijing.
Namun sejak awal, banyak kejanggalan yang mencuat di lokasi kejadian. Beberapa media lokal dan netizen mempertanyakan kondisi tubuh korban, waktu kejadian, serta minimnya keterangan resmi dari pihak berwenang. Spekulasi semakin berkembang setelah bocoran dokumen autopsi beredar secara daring.
Isi Dokumen Autopsi Yu Menglong yang Diduga Bocor
Tangkapan layar yang beredar luas di media sosial menampilkan sebuah dokumen medis yang disebut berasal dari Pusat Penilaian Forensik Shengtang Beijing. Autopsi diklaim dilakukan pada 13 September, sementara pemeriksaan lanjutan dilakukan sehari setelahnya.
Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa subjek pemeriksaan adalah seorang laki-laki bernama Yu, dengan tinggi badan 181 cm, kondisi fisik berkembang normal, dan gizi rata-rata. Pemeriksaan ini ditugaskan oleh Kantor Polisi Jiatai, yang berada di Distrik Chaoyang, Beijing, dengan tujuan untuk mengungkap penyebab kematian.
Temuan Fisik yang Mengundang Tanda Tanya
Menurut bocoran laporan tersebut, kondisi jasad Yu Menglong menunjukkan noda kematian berwarna merah tua di bagian belakang kepala, leher, punggung, dan kaki. Warna kulit terlihat kekuningan pucat, dan tanda-tanda pembusukan dini muncul di area perut.
Beberapa temuan lain yang mengkhawatirkan antara lain:
- Luka akibat tarikan keras pada kulit kepala
- Patah pada batang hidung, disertai darah di rongga telinga dan hidung
- Kehilangan gigi hampir di seluruh bagian depan bawah
- Robekan 3 cm di bagian dalam bibir
- Robekan hingga 7,5 cm di area tubuh lainnya
- Robekan genital dan trauma dada serius
- Laserasi pada hati dan cairan di sekitar jantung
- Ditemukannya perdarahan bilateral pada rongga dada
Seluruh temuan ini kemudian dirangkum sebagai penyebab kematian akibat henti jantung yang dipicu oleh trauma fisik berat.
Kecurigaan Menguat: Kecelakaan atau Kekerasan?
Menurut pendapat sejumlah analis forensik yang diwawancarai oleh media lokal, kombinasi luka yang ditemukan pada tubuh korban tidak konsisten dengan cedera akibat jatuh dari gedung.
Beberapa cedera, seperti kehilangan gigi secara total, robekan pada bibir dan alat kelamin, serta patah tulang rusuk, lebih umum ditemukan pada korban pemukulan atau penganiayaan, bukan korban jatuh. Apalagi adanya dugaan kekerasan seksual, yang ditandai dengan robekan pada area genital, membuat kasus ini semakin rumit dan sensitif.
Seorang ahli forensik mengungkapkan bahwa trauma kepala dan luka genital biasanya memerlukan kekuatan eksternal yang cukup besar dan tidak akan muncul hanya dari insiden jatuh bebas, kecuali korban juga mengalami serangan fisik sebelumnya.
Kurangnya Transparansi Menambah Ketegangan
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Kepolisian Jiatai atau pihak forensik Beijing terkait bocoran hasil autopsi yang beredar. Situasi ini memicu keresahan dan spekulasi liar di tengah publik, terutama mengingat reputasi Yu Menglong yang dikenal luas dan tidak memiliki riwayat kontroversi.
Kurangnya klarifikasi resmi menimbulkan kekhawatiran akan ketertutupan proses hukum dan kerahasiaan informasi forensik. Beberapa pengamat hukum juga menyoroti bahwa proses seperti autopsi seharusnya dilakukan dengan standar ketat dan transparan, termasuk dokumentasi lengkap, pengawasan independen, dan publikasi hasil sesuai prosedur.
Tekanan Publik dan Tuntutan Keadilan untuk Yu Menglong
Seiring semakin banyaknya media dan masyarakat yang membahas kejanggalan dalam kasus ini, tekanan terhadap pihak berwenang semakin besar. Publik menuntut agar laporan autopsi asli dan hasil laboratorium lainnya segera diumumkan secara terbuka.
Apalagi jika benar terjadi kekerasan sebelum kematian, maka kasus kematian Yu Menglong ini harus diubah statusnya dari kecelakaan menjadi dugaan pembunuhan, dan penyelidikan harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan pihak independen. Banyak pihak juga mendesak agar rekaman CCTV, saksi di lokasi, dan riwayat interaksi terakhir Yu Menglong diperiksa lebih dalam untuk mengungkap kebenaran.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi terkait keaslian laporan autopsi yang bocor, temuan yang tertera di dalamnya cukup mengguncang dan menantang narasi awal yang menyebut kematian Yu Menglong sebagai kecelakaan. Hingga kini, misteri kematiannya masih menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Jika bukti-bukti terbaru terbukti valid, maka kasus ini bisa menjadi salah satu skandal kriminal paling mengejutkan dalam dunia hiburan Tiongkok.